1. PENDAHULUAN Studi banding merupa-kan suatu upaya organisasi untuk meningkatkan kinerjanya dengan mela-kukan perbandingan dengan organisasi lain yang dianggap mampu memberikan nilai tambah kepada subjek. Dalam rangka itulah, maka Pus-penerbad sebagai suatu korps baru dalam jajaran TNI Angkatan Darat merasa perlu untuk menggali ilmu, penge-tahuan dan pengalaman dari rekan penerbad negara lain dalam upaya mengembang-kan organisasi dan doktrin penerbangan. Diantara alternatif pem-banding dari penerbangan angkatan darat berbagai negara yang ada, pilihan untuk mengadakan kunjungan ditetapkan kepada Puspenerbad Amerika Serikat. Pilihan ini dirasa tepat karena Penerbad Amerika merupa-kan suatu organisasi yang sudah maju dan modern, dengan doktrin yang selalu up to date dengan kondisi dan tantangan lingkungan mereka. Disamping itu, Penerbad Amerika juga merupakan suatu korps yang termuda di jajaran US Army karena baru pada tahun 1983 korps ini terbentuk. Karena itulah, maka diyakini bahwa perjalanan sejarah terbentuk-nya Puspenerbad Amerika paling tidak memiliki kesamaan pada beberapa bagian dengan perjalanan Penerbad kita. Hal ini menambah keyakinan kita bahwa akan ada banyak hal yang bisa kita pelajari dan terapkan untuk mengembang-kan organisasi dan doktrin penerbangan kita. Kunjungan ini dilaksanakan selama 10 hari mulai tanggal 22 Juni sampai dengan 2 Juli 2007, dengan waktu efektif kunjugan sekitar 5 hari dikarenakan waktu perjalanan dari Indonesia ke Amerika dan juga waktu perjalanan antar pangkalan di Amerika. Walaupun waktu yang ada sangatlah sempit, tetapi team berusahan untuk mengum-pulkan data-data yang diperlukan sebagai masukan kepada Pimpinan Angkatan Darat. Dari beberapa alternatif pangkalan yang ada di Puspenerbad Amerika, maka dengan pertimbangan waktu, efektifitas dan kesanggupan Puspenerbad Amerika, maka kunjungan dilaksanakan pada Combat Aviation Brigade 1st Infantry Division, Fort Riley, kemudian Puspenerbad di Fort Rucker, Alabama dan terakhir pada Aviation Brigade yang terdapat pada Hawaii National Guard, Hawaii. Selanjutnya, dalam kesempatan ini akan penulis paparkan hasil kunjungan dari perspektif penulis pribadi. 2. COMBAT AVIATION BRIGADE 1ST INFANTRY DIVITION, FORT RILEY, KANSAS Kunjungan pertama kami adalah pada Brigade Penerbangan Tempur yang terdapat pada Divisi Infantri 1 di Fort Riley. Di Fort Riley ini, CAB (Combat Aviation Brigade) merupakan suatu satuan yang baru direlokasi dari pangkalannya di Jerman, sehingga dari 5 batalion yang ada, baru 4 batalyon yang sudah menempati pangkalan. Di Fort Riley ini kami menerima paparan dari Danbrig, masing-masing Komandan Batalyon Penerbangan dan pejabat yang terkait dengan agenda diantaranya mengenai: Sekilas tentang CAB, Misi dan Organisasi Batalyon Penerbad,serta Unsur Brigade Penerbangan. a. Sekilas tentang CAB Dalam doktrin tempur Amerika, nampaknya CAB disusun sebagai suatu elemen terkecil dalam suatu pelaksanaan operasi perang. Artinya pengerahan satuan penerbangan ke daerah operasi seperti di Irak, Afganistan dan daerah operasi lain dalam suatu konteks Brigade, dimana brigade ini merupakan suatu satuan tempur yang dimiliki oleh Divisi Infantri. Dalam organisasinya, brigade terdiri dariri batalyon-batalyon, dengan kompi merupakan atu building block terkecil dengan komposisi pesawat : beda antar batalyon tergantung pada tugas dan misinya. Dalam CAB ini, building block kompi sebagai berikut : - Kompi Serang, Alut adalah Apache dan Kiowa. Tiap kompi Apache terdiri dari 8 pesawat, dan Kiowa Warrior terdiri dari 10 pesawat. Kompi - Serbu, Alut adalah Blackhawk. Tiap kompi terdiri dari 10 pesawat. - Kompi Bantuan Umum Alut, adalah Blackhawk. Tiap kompi terdiri dari 8 pesawat. - Kompi Angkut Berat dan Bantuan Umum, alut adalah Chinook. Tiap kompi terdiri dari 12 pesawat. - Kompi Medik, alut adalah Blackhawk, tiap kompi terdiri dari 12 pesawat. Penyusunan organisasi tersebut berdasarkan pertimbangan sebagai berikut : · Capable and Lethal: Lebih memiliki daya tempur untuk mendukung pasukan darat. · Modular: Kemampuan kompi yang standar dan dapat melakukan suatu operasi sendiri diluar konteks batalyon atau brigade. · Tailorable: Mampu menyesuaikan dengan tugas yang diberikan · Sustainable: Mampu menyediakan dukungan logistik yang standard dan berdiri sendiri. b. Kemampuan CAB Kemampuan yang dimiliki oleh brigade penerbangan tempur ini adalah sebagai berikut : b. Kemampuan CAB kemampuan yang dimiliki oleh brigade penerbangan tempur ini adalah sebagai berikut : - Mampu melaksanakan operasi gelar pasukan dan penarikannya dari daerah tempur - Menyediakan sarana dan kemampuan kontrol, komunikasi, komando, komputer dan informasi (C4I) kepada pimpinan - Melaksanakan operasi pengintaian dan pengamanan - Melaksanakan operasi serbuan - Melaksanakan operasi serangan udara/operasi mobil udara - Mampu melindungi pasukan darat - Mampu mendukung kelangsungan satuan darat c. Organisasi CAB ini merupakan suatu brigade ukuran medium dengan susunan organisasinya sebagai berikut : 1-1 ARB Attack/Reconnaissance Battalion 1-6 CAV: Cavalry Battalion 2-1 GSAB: General Support Aviation Battalion 3-1 ASLT: Assault Battalion 601st ASB: Aviation Support Battalion 1-1 ARB Tugas dan kemampuan batayon ini adalah: - Melaksanakan operasi pengerahan dan penarikan pasukan dari daerah operasi - Melaksanakan operasi pengintaian dan pengamanan - Melaksanakan operasi serangan - Komando dan pengen-\dalian pasukan - Mendukung kelangsungan pasukan darat 1-6 CAV - Melaksanakan operasi pengerahan dan penarikan pasukan dari daerah operasi - Melaksanakan komado dan pengendalian operasi skadron - Melaksanakan operasi perlindungan pasukan darat Melaksanakan operasi pengintaian dan pengamanan Melaksanakan operasi serangan - Menyediakan dukungan kelangsungan operasi satuan darat 2-1 GSAB - Melaksanakan operasi pengerahan dan penarikan taktis - Melaksanakan operasi pergerakan udara - Melaksanakan operasi komando dan pengendalian - Melaksanakan operasi MEDEVAC (Medical and Evacuation) - Malaksanakan operasi serangan udara terbatas - Menyediakan dukungan pelayanan tempur - Melaksanakan Pelayanan Lalu Lintas Udara (ATS) - Melindungi pasukan darat ASLT - Melaksanakan operasi pengerahan dan penarikan pasukan - Melaksanakan operasi serangan udara batalyon Melaksanakan operasi pergerakan udara batalyon Melaksanakan komando dan pengendalian operasi batalyon - Melaksanakan operasi dukungan dan pemeliharaan satuan - Melindungi satuan darat 601st ASB - Batalyon ini menyediakan dukungan penuh kepada brigade penerbangan dalam melaksanakan operasinya. Tugas dan kemampuannya adalah sebagai berikut: · Melaksanakan operasi pengerahan dan penarikan pasukan · Komando dan pengendalian batalyon Aviation Support Battalion · Merencanakan dan mendirikan operasi dukungan logistik · Menyediakan dukungan pelayanan tempur · Menyediakan dukungan perhubungan · Melindungi pasukan d. Unsur Penerbangan Brigade (Brigade Aviation Element) Unsur penerbangan brigade merupakan organisasi organik brigade yang berada dalam divisi infantry. Keberadaan organisasi ini kalau dibandingkan dengan organisasi angakatan darat kita mirip dengan Pabung. Perbedasannya adalah BAE (Brigade Aviation Element) merupakan suatu team dan bukannya suatu posisi perorangan. Misi dari BAE ini adalah menyediakan kemampuan operasional selama 24 jam/hari dalam merencanakan dan menyelaraskan operasi penerbangan dan komando dan pengendalian ruang udara team pertempuran brigade. BAE ini terdiri dari 1 orang Mayor, 1 Kapten dan 4 orang bintara. 3. US ARMY AVIATION WARFIGHTING CENTER, FORT RUCKER, ALABAMA Fort Rucker Alabama merupakan pangkalan penerbangan angkatan darat Amerika, dimana di sini terdapat Puspenerbad dan dan juga batalyon dan brigade pendidikan (Pusdik) bagi insan penerbangan angkatan darat. Bagian utama yang terdapat dalam Fort Rucker ini adalah : - Pelatihan terbang, baik untuk pemula maupun latbang yang terintegrasi dengan satuan darat. - Pesawat terbang tanpa awak, yang terintegrasi dengan pusat intelijen. - Evakuasi medik, menjadi satu team dengan komando kesehatan. - Pesawat misi elektronik khusus, menjadi satu team dengan pusat intelijen. - Air Traffic Service - Survival, Evacuation, Resistance and Evasion (SERE) Karakteristik yang dimiliki oleh Penerbad Amerika adalah sebagai berikut : § Mampu mengadakan operasi gabungan dengan formasi yang kenyal § Memiliki kecepatan yang tinggi, mampu melihat lebih luas dan jelajah lebih jauh. § Pesawat yang lebih ringan § Lebih hemat BBM § Hemat biaya pemeliharaan § Pesawat yang memiliki tenaga lebih SESARCAB PENERBAD AMERIKA Di Fort Rucker inilah terdapat lembaga pendidikan penerbangan angkatan darat. Untuk kurikulum pendidikan sesarcab penerbad yang dilaksanakan sebagai berikut: Durasi: 15-18 bulan Tempat: Fort Rucker Tahap Pendidikan : 1. OBC 1-2 minggu 2. IERW (Initial Entry Rotary Wing) 9 bulan 3. OBC 3-6 minggu Advanced Aircraft Transition (Transisi) 6-14 minggu (1,5 s.d. 3 bulan) OBC 1 (Kelas/Pelajaran Dasar) Dua minggu pertama ini hampir sama dengan semua kecabangan meliputi Binjasmil, Navigasi Darat, Pelajaran Kelas dalam hal santulisan militer, kode etik dan hal-hal mengenai Penerbangan IERW (Pengetahuan al Sayap Putar) Disini .Tajari keahlian untuk adi Penerbang, hampir ap hari terbang dan - rmpelajari ketrampilan sar untuk menjadi erbang (2 minggu mempelajari pre flight, start . r prosedure, aerodinamic, rasic control dll). Separuh hari belajar terbang berbagai jenis helicopter dan separuh hari lainnya belajar di ruangan. Pelajaran ruangan meliputi : Aeromedical Aerodinamic IFR Sistem Pesawat IERW dibadi dalam 4 tahapan 179 jam (149 pesawat, 30 simulator) - Primary: Mempelajari dasar terbang seperti Hover, T/O, landing, Nikpursar, NVG menggunakan pesawat latih dasar dengan TH 67 (Bell Jetranger), 60 jam terbang (10 minggu). Siswa belajar dasar penerbangan; terbang solo; approach dan kemudian emergency procedure, slope dan confined area operations. - Instrument: Mempelajari navigasi di awan, meliputi terbang dengan peraturan FAA, navigasi dan CC flight. Terbang simulator sebanyak 30 jam dan 20 jam dengan TH 67. Lulus dari tahap ini siswa mendapat kualifikasi IFR rating. - Nikpursar: Meliputi terbang lintas medan, dukungan tembakan artileri, mempelajari dasar komando dan perhubungan, menggunakan OH58C Scout atau UH1 Huey - NVG: Mempelajari tehnik terbang NVG. Disini mereka mempelajari kembali semua tehnik terbang NVG/malam hari, menggunakan OH58C Scout atau UH1 Huey Juga terdapat tradisi korps seperti: · Nickle Ride Momentos: Pada IERW minggu ke3-5, diadakan Nicke Ride suatu tradisi korps, dimana siswa menyematkan Nicle Minted kepada IP. · Solo Ride Momentos: Diadakan Terbang Solo dalam minggu ke 6-8 diadakan terbang solo. OBC 3-6 Minggu Sampai di minggu ini pelajaran hanya berfokus pada kemapuan perorangah. Di OBC 3 ini kemudian dipelajari kemapuan kepemimpinan seorang perwira untuk memimpin satuannya. Mereka akan dikelompokkan dalam pleton dengan pejabat Danton bergiliran. Mereka akan menerima, merencanakan, briefing dan melaksanakan operasi penerbangan dalam SYMNET, yaitu suatu sususan beberapa simulator yang dihubungkan sehingga terbentuk suatu latihan tempur. Disini juga dilatihkan SURVIVAL selama 5 hari dengan materi navrat, membangun perlindungan/ shelter, mencari makanan, dan menemukan kembali pos mereka. Transisi Lanjut Pesawat (6-14 minggu) Siswa akan terbang dalam satu dari 4 rating yaitu Apache, Kiowa Warrior, Blackhawk, and Chinook. Durasi latihan tergantung pada jenis pesawatnya. FUTURE FLIGHT SCHOOL XXI Diadakan perubahan kurikulum dari sekolah terbang terdahulu dan sudah dioperasikan mulai th 2007 ini dan terdiri dari 5 fase latihan terbang. Fase Pertama terdiri dari 2 minggu preflight instruction, memberi siswa pengetahuan dasar hubungan control pesawat, aerodynamics, meteorology, dan start-up procedures. Fase Kedua, 8 mimggu dan 49.5 jam terbang dengan pesawat TH-67 dan 7.5 jam dengan simulator TH-67 di Warrior Hall, diajarkan oleh batalyon l-223rd. Dalam fase ini, siswa belajar dasar terbang, solo, approach dan maneuver dasar, emergency dan confined area Siswa berlanjut dari prosedur instrument dasar menuju navigasi dan approach dengan menggunakan FAA en route controlling agencies. Fase Ketiga adalah 6 minggu latihan terbang instrument, diajarkan oleh battalion 1-223rd, 30 jam simulator dan 13 jam pesawat TH-67 Fase Keempat latbang dasar navigasi dan pengenalan NVG terdiri dari 4 minggu dan 9.1 jam latihan navigasi, 1.5 jam simulator dan 15.6 terbang malam/NVG Batalion l-212th mengajarkan latbang ini untuk siswa dengan TH-67 Fase Kelima adalah terbang lanjut. Latbang diadakan untuk rating UH-60A, AH-64D, OH-58D, dan CH-47D dengan durasi 14 sampai 23 minggu. Semua pesawat memiliki simulator baru di Warrior Hall. DIRECTORATE OF TRAINING AND DOCTRINE Di Fort Rucker ini juga kami mengunjungi beberapa directorate, diantaranya adalah Directorate of Training and Doctrine. Di directorate ini satu hal yang menarik bagi penulis adalah dipaparkannva system pendidikan yang ada di Penerbad Amerika. Berbeda dengan penerbad kita, di Amerika para penerbang terdiri dari Perwira dan Bintara yang walaupun sama-sama memiliki kualifikasi penerbang, mereka memainkan peran yang sedikit berbeda seperti di gambarkan di bawah ini. Sistem Pendidikan dan Pola Karir Perwira Penerbang Sistem Pendidikan dan Pola Karir Perwira Penerbang Sistem Pendidikan dan Pola Karir Bintara Tinggi Penerbangan (Pelda-Peltu) Sistem Pendidikan dan Pola Karir Bintara Tinggi Penerbangan Dari gambar diatas, penulis mendapatkan beberapa hal yang menarik yaitu: Penerbad Amerikan diawaki oleh para penerbang dari strata Perwira dan Bintara, yang walaupun memiliki kualifikasi sebagai penerbang, namun memiliki pola karir dan fungsional yang berbeda. Dari gambar diatas bisa ditarik kesimpulan mengenai cara berpikir militer Amerika dalam pembentukan postur organisasinya, yang menyusun organisasi sedemikian rupa sehingga pola binkar dan binpers mereka tidak menyebabkan penggembungan struktur piramida pada level tertentu. Disamping itu juga TOA dan TOD para perwira penerbang bisa dilaksanakan sesuai dengan waktu dan kemampuan perwira. Hal ini menunjukan organisasi modern yang bisa menyesuaikan dengan tuntutan tugas dan pembinaan sumber daya manusianya dengan pola karir dan jabatan yang sehat. TOD dan TOA para perwira tidak menyebabkan pelaksanaan tugas penerbad Amerika menjadi terganggu, tetapi tetap bisa beroperasional dengan normal karena adanya jabatan-jabatan struktural dan fungsional yang dipegang oleh para Bintara Tinggi. DIRECTORATE OF COMBAT DEVELOPMENT Direktorat ini merupakan bagian yang bertugas untuk selalu melakukan riset dan pengembangan tehnology dan organisasi penerbangan angkatan darat. Berbagai hal yang sangat penting bagi penerbangan angkatan darat, baik itu konsep operasi gabungan dan doktrinnya, maupun rencana pengembangan tehnology yang dihadapkan dengan perkembangan angkatan darat secara keseluruhan dan tantangan lingkungan tugas yang dihadapi. Dari semua presentasi tentang pengembangan yang dilakukan oleh direktorat ini, ada satu pengembangan yang menarik yaitu pengembangan flying suit dan perlengkapan bagi pilot. Flying suit yang kini digunakan oleh penerbang angkatan darat amerika bukanlah seperti flying suit yang kita pakai sekarang, tetapi memiliki bentuk yang sama dengan Pakaian Dinas Lapangan, hanya terbuat dari bahan yang tahan api. Mereka merancang jenis flying suit berbentuk PDL yang berbeda dengan alasan lebih praktis digunakan. Hal ini didasarkan pada komposisi perwira penerbang mereka yang terdiri dari pria dan wanita, sehingga bagi penerbang wanita tidak mengalami kesulitan dalam melakukan aktifitas seperti ke kamar kecil. Disamping itu, pertimbangan praktis lainnya adalah pakaian atas bisa dilepas dengan mudah dan bekerja dengan menggunakan celana PDL ketika hari panas dan mengeluarkan banyak keringat. Perlengkapan perorangan penerbang juga dilengkapi dengan berbagai inovasi baru seperti karabiner yang terpasang pada flying suit sebagai perlengkapan tempur dan survival. DIRECTORATE OF EVALUATION AND STANDARDIZATION Direktorat ini bertanggung jawab terhadap semua evaluasi dan standarisasi penerbang di penerbangan angkatan darat. Tiap batalyon dan brigade penerbangan memang memiliki petugas standarisasi, namun petugas standarisasi di direktorat ini berhak melaksanakan uji standarisasi terhadap mereka. Disamping itu, petugas standarisasi dari direktorat ini juga bisa melaksanakan pengujian terhadap para penerbang yang berada di daerah operasi maupun sekembali mereka dari daerah operasi. Pada dasarnya uji standarisasi mereka sama dengan yang kita laksanakan, yaitu meliputi terbang standar dalam circuit pattern.mulai dari take off sampai dengan landing. 4. HAWAII NATIONAL GUARD Di Hawaii National Guard kami menerima presentasi singkat tentang tugas dari penerbangan angkatan darat mereka. Sebagai informasi, national guard merupakan pasukan yang berada di Negara bagian dan berada di bawah kendali Gubernur Negara bagian, walau demikian presiden masih bisa mengerahkan mereka dengan undang-undang. Para tentara national guard juga berbeda dengan militer aktif mereka, dimana mereka merupakan tentara paruh waktu (part time). Sekilas sulit untuk membedakan antara active duty dengan national guard ini karena memang pada dasarnya tidak ada perbedaan yang menyolok. Mereka mendapat latihan di tempat yang sama, peralatan dan persenjataan mereka juga sama. Yang membedakan adalah badge yang mereka kenakan, dimana yang disa membedakan juga hanya tentara mereka. Penugasan penerbangan angkatan darat yang terdapat pada national guard pada umumnya adalah penang-gulangan bencana alam, seperti kebakaran maupun banjir. Sepeti yang kami saksikan pada base ini, pesawat yang paling banyak terdapat adalah Chinook, karena memang memiliki kemampuan untuk melaksanakan operasi relief disaster. Disini kami juga ditunjukkan demo bagaimana Chinook mampu melaksanakan operasi external load yang dengan beban yang berat dengan mudahnya. Karena keterbatasan waktu, tidak banyak yang bisa dilihat di Hawaii ini. Walaupun demikian kami bisa mendapatkan sekilas tentang penugasan mereka yang memang pada saat ini dominan kita lakukan yaitu bantuan penerbangan untuk penanganan bencana alam. Diharapkan ke depan kita bisa bekerja sama dengan mereka terutama dalam merencanakan satuan tugas yang siap dalam penanggulanan bencana. 5. PENUTUP Demikian apa yang penulis pribadi dapatkan selama melakukan kunjungan ke penerbangan angkatan darat Amerika khususnya di Fort ffi'fey, Fort Rucker dan Ha wait National Guard. Banyak hal-hal baru yang bisa dipelajari dari organisasi dan doktrin mereka, namun kita menyadari tidak semua bisa kita pakai. Walau demikian, motivasi kita adalah bahwa kita mau selalu belajar dan meningkatkan diri agar keberadaan kita dirasakan manfaatnya bagi TNI AD pada khususnya dan Bangsa Indonesia pada umumnya. Sehingga study banding menjadi salah satu upaya yang efektif bagi peningkatan kinerja dan efektifitas organisasi. Masih banyak lagi hal bisa dipetik dalam kunjungan ini, tetapi tidak semua bisa dituliskan dalam tulisan ini. Demikian pula penulis menyadari banyak ketidaksempurnaan dalam laporan ini, karena memang tulisan ini semata-mata dari rersepsi penulis dengan kapasitas yang masih terbatas. Kritik membangun dan masukan mengenai laporan ini sangat diharapkan sehingga wawasan penulis menjadi lebih luas dan dapat lebih objektif. Demikian pula dalam tulisan ini tidak dipaparkan mengenai apa keuntungan dan manfaat yang bisa penerbad maupun TNI AD ambil dari kunjungan ini. Penulis percaya pembaca dapat mengambil banyak informasi dari tulisan mengenai kunjungan ini, yang pada gilirannya akan dapat dipakai untuk kepentigan satuan di masa depan.
- Aeromedical
- Aerodinamic
- IFR
- Sistem Pesawat
COMMENTS